Kerajinan Getah Nyatu
Ilustrasi (foto:int)
108jakarta.com - Hutan hujan tropis Kalimantan menyimpan beraneka flora yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak.
Diantaranya adalah pemanfaatan Pohon Nyatu. Pohon ini telah lama menjadi bahan baku pembuatan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
Kerajinan tangan dari getah nyatu yang bahan dasarnya berasal dari pohon kayu nyatu yang merupakan tanaman khas dari Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling, Palangkaraya.
Pohon nyatu hanya bisa ditemukan di areal berawa di Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling.
Pohon nyatu merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan relatif cepat, dalam waktu enam bulan, pohon tersebut bisa tumbuh hingga 10 meter. Pohon nyatu yang berumur enam bulan ini oleh suku Dayak dipanen dengan cara mengambil getahnya.
Sampai jadi cinderamata getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap. Awalnya, batang pohon yang sudah dipanen dipisahkan dari kulitnya.
Batang kemudian direbus untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali.
Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya.
Perebusan kedua menggunakan air untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut.
Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan yang alami, seperti berbagai daun dengan warna tertentu.
Setelah diberi warna, getah dibentuk dilakukan ketika masih dalam keadaan panas. Getah pada suhu normal akan menjadi kering dan keras.
Bentuk yang dibuat perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suasana perang.
sumber
http://itsathayaahm.blogspot.com/2018/01/kerajinan-bahan-lunak-getah-nyatu.html
0 komentar:
Posting Komentar